STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2023 (PERMENKES NO 3 TAHUN 2023)

  1. Salinan Permenkes No. 3 Tahun 3023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Program JKN

2. Materi Sosialisasi Kemenkes tentang Permenkes No. 3 Tahun 3023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Program JKN

Definisi Tarif Kapitasi, Tarif Non Kapitasi, Tarif Indonesian-Case Based Groups, Tarif Non INA-CBG, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, Menteri, hal 3, BAB KETENTUAN UMUM Pasal 1

Standar Tarif Kapitasi mencakup layanan, hal 4, BAB II STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI FKTP, Bagian Kesatu, Standar Tarif Kapitasi, Pasal 3

Kesehatan gigi non spesialistik mencakup layanan, hal 4, BAB II STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI FKTP, Bagian Kesatu, Standar Tarif Kapitasi, Pasal 3

Skrining kesehatan mencakup layanan, hal 4, BAB II STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI FKTP, Bagian Kesatu, Standar Tarif Kapitasi, Pasal 3

Standar Tarif Kapitasi, hal 5, Pasal 4, Pasal 5

Besaran tarif kapitasi berdasarkan ketersediaan dokter atau rasio dokter dengan jumlah peserta terdaftar dan/atau ketersediaan dokter gigi, hal 6, pasal 6

Besaran tarif kapitasi berdasarkan risiko peserta terdaftar, hal 7, pasal 7

Besaran tarif kapitasi berdasarkan kinerja FKTP, hal 7, pasal 8

Besaran tarif pelayanan kesehatan bagi FKTP kawasan terpencil dan sangat terpencil, hal 8, pasal 10

Standar Tarif Non Kapitasi, hal 8-9, pasal 11

Tarif Non Kapitasi pelayanan ambulans, hal 9, pasal 12

Tarif Non Kapitasi pelayanan obat program rujuk balik, hal 10, pasal 13

Tarif Non Kapitasi pelayanan pemeriksaan penunjang, hal 10, pasal 14

Tarif Non Kapitasi skrining kesehatan, hal 10, pasal 15

Tarif Non Kapitasi pelayanan terapi krio, hal 12, pasal 16

Tarif Non Kapitasi pelayanan rawat inap, hal 12, pasal 17

Tarif Non Kapitasi pelayanan kebidanan dan neonatal, hal 12, pasal 18

Tarif Non INA-CBG Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), hal 21

Biaya bahan habis pakai (consumables), jasa pelayanan, dan jasa pengiriman pada pelayanan CAPD, hal 21

Biaya transfer set dan jasa pelayanan pada pelayanan CAPD, hal 21

Tarif rawat jalan yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non Hodgkin, hal 21

Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non Hodgkin, hal 21

Pemeriksaan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non Hodgkin, hal 21

Tarif rawat jalan yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru, hal 21

Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru, hal 21

Pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru, hal 21

pemberian obat kronis paling banyak 23 (dua puluh tiga) hari, hal 22

Harga obat yang ditagihkan oleh instalasi farmasi di FKRTL, hal 22

Faktor pelayanan kefarmasian, hal 22

Tarif rawat jalan yang mendapatkan pelayanan PET Scan, hal 23

Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan PET Scan, hal 23

Tarif obat alteplase, hal 23

Penggantian biaya kantong darah, hal 23

Pelayanan ambulans, , hal 23

Tarif Non INA-CBG alat bantu Kesehatan, hal 24

Ketentuan Selisih Biaya, hal 26

Pembayaran tarif pada FKTP dan FKRTL, hal 27

Tarif Non Kapitasi pelayanan terapi krio hal 12 ; pasal 19

Tarif Non Kapitasi pelayanan kebidanan dan neonatal hal 12 ; pasal 18

Syarat ANC ; USG ANC dan tarif ANC hal 13 ; pasal 19

Jasa pelayanan pra rujukan pada komplikasi kehamilan hal 14; pasal 19

Syarat jumlah tim dan tarif Pelayanan persalinan difktp hal 14; pasal 20

Pelayanan dan Tarif PNC hal 15 ;pasal 21

Tarif Non Kapitasi pelayanan kontrasepsi hal 15; pasal 22

Pelayanan gawat darurat di FKTP yang tidak bekerjasama BPJS hal 16; pasal 23

Tarif Non Kapitasi pelayanan protesa gigi hal 16; pasal 24

Cakupan Tarif INA-CBG di FKTRL hal 17; pasal 26

Pada tarif INA-CBG terdapat pembayaran tambahan (top up payment) pada Special Casemix Main Groups (CMG) hal 18; pasal 27

5 (lima) kelompok Tarif INA-CBG pada rawat jalan dan rawat inap hal 18; pasal 28

Tarif INA- CBG terdiri dari 5 (lima) regional hal 18; pasal 28

Tarif pada rumah sakit khusus hal 19, pasal 29 dan pasal 30

Tarif pada FKRTL berupa klinik utama hal 19, pasal 31

Tarif pencangkokan organ untuk donor dan resepien hal 19, pasal 32

Pelayanan gawat darurat di FKTRL yang tidak bekerjasama BPJS hal 20, pasal 33

Pelayanan untuk thalassemia mayor hal 20, pasal 34

Jenis -jenis Tarif Non INA-CBG hal 20, pasal 36

Petunjuk Teknis Penjaminan Klaim Covid

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/1112/2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KLAIM PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN PASIEN VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Perdir No 60 tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Administrasi dan Verifikasi Klaim Pelayanan Khusus dan KIPI Vaksin covid-19

Panduan Praktik Klinis Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI)

A Dermatologi Non Infeksi
A 1 Akne konglobata, hal 10
A 2 Alopesia areata, hal 13
A 3 Alopesia terkait sindrom, hal 17
A 4 Dermatitis numularis , hal 19
A 5 Dermatitis perioral, hal 23
A 6 Dermatitis popok , hal 26
A 7 Dermatitis seboroik, , hal 30
A 8 Liken simpleks kronikus, hal 38
A 9 Miliaria , hal 42
A10 Pitiriasis alba , hal 45
A11 Pitiriasis rosea , hal 48
A12 Prurigo aktinik , hal 52
A13 Prurigo nodularis , hal 55
A14 Pruritic urticaria papule and plaque in pregnancy (PUPPP), , hal 58
A15 Penuaan kulit, hal 61
A16 Pruritus senilis, hal 64
A17 Rosacea, , hal 66
A18 Xeroderma pigmentosum , hal 71
A19 Xerosis kutis pada geriatri , hal 76

B Dermatologi Infeksi
Infeksi Virus
B 1 Hand-Foot-Mouth Disease , 81
B 2 Moluskum kontagiosum, 84
B 3 Varisela, 87
B 4 Herpes Zoster, 91
B 5 Veruka vulgaris, 97

Infeksi Bakteri
B 6 Pioderma, 102
B 7 Staphylococcal scalded-skin syndrome (SSSS), 108
B 8 Toxic shock syndrome (TSS)/Sindrom syok toksik, 111
B 9 Tuberkulosis kutis, 114
B10 Kusta, 121
B11 Kusta: Reaksi, 128
B12 Kusta: Fenomena Lusio, 135
B13 Kusta: Relaps, 138

Infeksi Jamur
1 Mikosis Superficialis
B14 Dermatofitosis, 141
B15 Pitiriasis versicolor 151
B16 Malassezia folikulitis, 154
B17 Onikomikosis, 157

2 Mikosis Profunda/Sub cutan
B18 Misetoma (eumisetoma dan aktinomisetoma) 161
B19 Kromoblastomikosis, 166
B20 Zigomikosis subkutan, 169
B21 Sporotrikosis 171
3 Mikosis Sistemik yang bermanifestasi ke kulit
B22 Kriptokokosis, 174
B23 Histoplasmosis, 178
B24 Penisiliosis, 181
B25 Kandidiasis/kandidiosis sistemik, 185
Infeksi Parasit
B26 Creeping eruption (Hookworm-related cutaneous larva migrans), 195
B27 Pedikulosis Kapitis, 199
B28 Skabies, 204


C Genodermatosis
C 1 Akrodermatitis enteropatika 210
C 2 Displasia ektodermal, 213
C 3 Epidermolisis bulosa yang diturunkan, 219
C 4 Iktiosis, 224
C 5 Inkontinensia pigmenti (sindrom Bloch-Sulzberger), 228
C 6 Neurofibromatosis tipe 1, 232
C 7 Tuberous sclerosis complex, 235

D Dermato-Alergo-Imunologi
D 1 Dermatitis atopik 243
D 2 Dermatitis herpetiformis Duhring, 250
D 3 Dermatitis kontak alergi, 253
D 4 Dermatitis kontak iritan, 259
D 5 Dermatomiositis 265
D 6 Dermatosis IgA linier, 270
D 7 Eritroderma, 274
D 8 Erupsi obat alergi, 277
D 9 Lupus eritematosus kutan spesifik 281
D10 Pemfigus, 285
D11 Pioderma gangrenosum, 289
D12 Psoriasis, 294

D13 Skleroderma 309
D14 Urtikaria 320
D15 Vaskulitis kutan, 329
D16 Vitiligo, 335


E Dermato Kosmetik
E 1 Akne vulgaris 343
E 2 Alopesia androgenetik, 349
E 3 Bromhidrosis, 353
E 4 Freckles 356
E 5 Hiperhidrosis, 359
E 6 Melasma 363
E 7 Nevus of ota, 368
E 8 Selulit371
E 9 Telogen Efluvium 374
F Tumor dan Bedah Kulit
Pra Kanker
F 1 Keratosis aktinik 378
F 2 Leukoplakia 382
F 3 Penyakit Bowen 385
Tumor Jinak
Adneksa
F 4 Siringoma 388
F 5 Trikoepitelioma 391
Epidermis dan kista epidermis
F 6 Keratosis seboroik 393
F 7 Kista epidermoid 396
F 8 Nevus verukosus 399
Jaringan ikat
F 9 Dermatofibroma 401
F10 Fibroma mole 404
F11 Keloid 405
Neoplasma, hyperplasia, dan malformasi vascular
F12 Angiokeratoma, 408
F13 Granuloma piogenikum, 410
F14 Hemangioma infantil, 412
F15 Limfangioma, 416
F16 Nevus flameus, 419
Sel melanosit dan sel nevus
F17 Nevus melanositik 422
Tumor Ganas
Epidermis dan adneksa

F18 Karsinoma sel basal, 424

F19 Karsinoma sel skuamosa 430
Sel melanosit
F20 Melanoma maligna, 435
G Venerelogi (Infeksi Menular Seksual)
G 1 Herpes simpleks genital (HG) 448
G 2 Infeksi genital non spesifik (IGNS), 453
G 3 Infeksi gonore, 456
G 4 Kandidosis vulvovaginalis (KVV), 459
G 5 Kutil anogenital, 462
G 6 Sifilis, 466
G 7 Trikomoniasis, 469
G 8 Ulkus mole, 471
G 9 Vaginosis bakterial, 473

H Kedaruratan Kulit
H 1 Angioedema, 482
H 2 Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms (DRESS), 487
H 3 Nekrolisis epidermal (SSJ dan NET), 492

Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) dan Kecelakaan kerja/Penyakit Akibat Kerja (KK/PAK)

  1. Alur Penyelesaian Kendala Aplikasi Klaim KLL

2. PKS Jasa Raharja dengan BPJS Kesehatan (poin penting : Mekanisme Pelayanan & Penjaminan klaim KLL, pasal 6 hal 7)

3. Klaim KK/PAK dengan PT Taspen (Petunjuk Teknis, mulai hal.12)

4. Permenkeu 141 tahun 2018, KOORDINASI ANTAR PENYELENGGARA JAMINAN DALAM PEMBERIAN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN

5. Penjaminan KLL

Pedoman INA-CBG dalam Pelaksanaan JKN (Permenkes No 26 Th.2021)

A. Struktur Kode INA-CBG

B.Top Up

– Kasus Special CMG : 1. special procedures; 2. special drugs; 3. special investigations; 4. special prosthesis; 5. subacute cases; dan 6. chronic cases

– Special CMG untuk Subacute Cases dan Chronic Cases (Fase akut, subakut, kronis)

C. Koding INA-CBG (ICD-10 Versi Tahun 2010)

-Definisi Diagnosa primer (utama) dan Diagnosa sekunder

-Koding Morbiditas (Rule MB)

-Aturan Koding Spesifik (kondisi dugaan – suspek)

-Kondisi multipel

-Koding kombinasi

-Pengodean sekuele kondisi tertentu

-kondisi akut dan kronis

-kondisi pasca-prosedur dan komplikasinya

-Pengodean untuk penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) (B20-B24)

-Pengodean Neoplasma, 

-Pengodean diabetes mellitus (E10-E14), 

-Pengodean Persalinan (O80-O84).

D. Koding Prosedur (ICD-9-CM Versi Tahun 2010) : See, See also, omit code, code also, exclude, includes

E. Pengkodingan lainnya

– Use additional code, if desired, to identify specified condition

– Dagger & Asterisk

– Bayi lahir dengan tindakan persalinan dalam kondisi sehat (Bayi Sehat)

– Bayi lahir dengan tindakan persalinan dalam kondisi sakit (Bayi Sakit)

– Kontrol Ulang

– Terapi Berulang

– Pengodean Kemoterapi dan Radioterapi

– Pengodean Thalasemia

F. Episode Perawatan

G. Readmisi dan Fragmentasi

Rehabilitasi Medik (Regulasi Penjaminan Rehabilitasi Medik)

  1. Regulasi PerBPJS No.1 Tahun 2020 (Prosedur Penjaminan Rehabilitasi Medik, Uji Fungsi)

2. SE Dirjampelkes No. 32 th 2020 (Prosedur Penjaminan Rehabilitasi Medik)

3. Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik (5349_III_2_0520_Tindak_Lanjut_SE_Dirjampelkes_No_32_th_2020)

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Asma, hal 9

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus ISPA dengan Batuk Kronik Berulang, hal 10 Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Bell’s Palsy Akut, hal 10

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Tuba Oklusi Telinga, hal 11

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Sinusitis, hal 12

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus PID (Pelvic inflamatory Disease)/Adneksitis, hal 13

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Low Back Pain, hal 14

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Gonarthrosis, hal 17

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Adhesive capsulitis of shoulder, hal 19

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Hemiplegia, hal 21

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Other Specified intervrtebral disc displacement, hal 22

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Arthrosis, hal 24

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Stroke/ Cerebral Infarction, hal 27

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Bell’s Palsy Chronic, hal 29

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Sciatica, hal 30

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Myalgia/Cervicalgia, hal 32

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Cervical Root Disorder, hal 32

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Developmental disorder of speech and language, hal 36

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Cerebral Palsy, hal 37

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Lack of excepcted normal physiological develop, hal 38

Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik Kasus Autism, hal 40 Katarak,

4. Penjaminan Rehabilitasi Medis, Ebook wawasan kebijakan, halaman 94